Rabu, 31 Maret 2010

prayer is for be healty

keajaiban gerakan solat untuk kesehatan kita
________________________________________
Salat adalah amalan ibadah yang paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Gerakan-gerakannya sudah sangat melekat dengan gestur (gerakan khas tubuh) seorang muslim. Namun, pernahkah terpikirkan manfaat masing-masing gerakan? Sudut pandang ilmiah menjadikan salat gudang obat bagi berbagai jenis penyakit!

Saat seorang hamba telah cukup syarat untuk mendirikan salat, sejak itulah ia mulai menelisik makna dan manfaatnya. Sebab salat diturunkan untuk menyempurnakan fasilitasNya bagi kehidupan manusia. Setelah sekian tahun menjalankan salat, sampai di mana pemahaman kita mengenainya?

TAKBIRATUL IHRAM
Postur: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah.

Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.


RUKUK
Postur: Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.

Manfaat: Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.


I’TIDAL
Postur: Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua tangan setinggi telinga.

Manfaat: Ftidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.



SUJUD
Postur: Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai.

Manfaat: Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu, lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.


DUDUK
Postur: Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy (tahiyyat awal) dan tawarruk (tahiyyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki.

Manfaat: Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iffirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga. kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.


SALAM
Gerakan: Memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal.
Manfaat: Relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah.
BERIBADAH bukan saja menyuburkan iman, tetapi mempercantik diri wanita luar dalam ..


Menurut ilmu kesehatan cina
Shalat merupakan Ibadah Wajib bagi "Muslim", yang ternyata mengandung banyak unsur manfaat yang sangat hebat dalam proses pembentukan sistem sirkulasi chi (energi) tubuh manusia, terutama dalam sistem organ-organ penting di dalam tubuh manusia, manusia memiliki lima unsur dasar yang menjadikannya sebagai sebuah mesian yang tiada bandingnya, yang siapapun ahlinya, tak akan mampu menciptakan sebuah sistem yang berjalan begitu sempurnanya, pada dasarnya, manusia secara jasmani hanya terdiri dari sistem kulit, sistem daging, sistem otot, sistem rangka, sistem organ, dan sistem syaraf. Dari kesemua sistem tersebut, mengalami penyatuan yang harmonis antara masing-masing kerjanya, dan semua itu terkadang yang terlupakan adalah sebuah sistem utama, yaitu, sistem ruh, yang menjadikannya sebuah keteraturan yang mendasar, jadi, sebenarnya, tubuh manusia memiliki 5 unsur sistem dan satu unsur utama, yaitu sistem ruh, atau yang kita sebut sebagai sistem Illahiah yang tertanam di tubuh manusia. Sehingga, walaubagaimanapun dan seperti apapun manusia itu, pasti merupakan bentuk kesempurnaan, yang sesuai dengan kadarnya masing-masing, dan bahkan seorang yang menurut kita cacat-pun, merupakan suatu bentuk sistem yang sempurna, bagaimana hal itu bisa terjadi ?, yang perlu kita telaah adalah bahwa masing-masing sistem mempunyai tugas sebagai penunjang sistem lainnya, jadi, apabila satu sistem mengalami kekurangan, pastilah sistem yang lain mengalami kelebihan, sehingga terciptalah bentuk keseimbangan. Begitu juga dengan sistem Chi, yang kesemuanya tidak bisa terlepas dari sistem yang ada di tata surya, minimal di tata bumi ini, dan itu dapat terjadi apabila kita mau merasakannya, mengolahnya, dan memahaminya. Dan untuk menmahami sebuah sistem yang sebegitu rumitnya ini, akhirnya terpola banyak metode yang sangat beragam, contoh untuk mengolah dan memahami suatu unsur chi, dengan melakukan meditasi, yang mana biasanya untuk mengolah sistem tersebut membutuhkan waktu kurang lebih antara 15 - 20 tahun, dan itupun harus dilakukan secara rutin, namun, dalam Shalat, hanya dibutuhkan waktu antara 3 - 5 menit saja. Kenapa ?, Inilah pertanyaannya, lihatlah setiap inci gerakan-gerakan shalat, tidak hanya melakukan sebuah gerakan saja, namun di situlah terbentuknya suatu pola, pola antara pengolahan ke lima sistem unsur dasar manusia secara jasmani, dan satu pola pengolahan unsur manusia secara ruh. Bahkan dimulai dari niat, wudlu, gerakan shalatnya sendiri, dan waktu-waktu shalatnya.

Menurut penelitian Prof. Dr. Muhammad Soleh

dalam disertasinya yang berjudul “Pengaruh Shalat Tahajud terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imonologik: Suatu Pendekatan Neuroimunologi” dengan disertasi itu, Soleh berhasil meraih gelar Doctor dalam bidang ilmu kedokteran pada program pasca sarjana Universitas Surabaya yang dipertahankannya beberapa waktu lalu.

Shalat tahajud ternyata bukan hanya sekedar shalat tambahan (sunnah muakkad), tetapi jika dilakukan secara rutin dan ikhlas akan bisa mengatasi penyakit kanker. Secara medis, shalat tahajud mampu menumbuhkan respons ketahanan tubuh (imunologi) khususnya pada imunoglobin M, G, A, dan limfositnya yang berupa persepsi serta motivasi positif. Selain itu, juga dapat mengefektifkan kemampuan individu untuk menanggulangi masalah yang dihadapi.

Selama ini, ulama melihat ikhlas hanya sebagai persoalan mental psikis. Namun, sebetulnya permasalahan ini dapat dibuktikan dengan teknologi kedokteran. Ikhlas yang selama ini dipandang sebagai misteri dapat dibuktikan secara kuantitatif melalui sekresi hormon kortisol dengan parameter kondisi tubuh. Pada kondisi normal, jumlah kortisol pada pagi hari normalnya antra 38-690 nmol/liter. Sedangkan pada malam hari atau setelah pukul 24.00, jumlah ini meningkat menjadi 69-345 nmol/liter.

“Kalau jumlah hormone kortisolnya normal, dapat diindikasikan bahwa orang tersebut tidak ikhlas karena merasa tertekan. Demikian juga sebaliknya,” ujarnya seraya menegaskan temuannya ini membantah paradigma lama yang menganggap ajaran agama Islam semata-mata dogma atau doktrin.

Menurut Dr. Soleh, orang stress biasanya rentan sekali terhadap penyakit kanker dan infeksi. Dengan melakukan tahajud secara rutin dan disertai perasaan ihklas serta tidak terpaksa, seseorang akan memiliki respon imun yang baik serta besar kemungkinan terhindar dari penyakit infeksi dan kanker. Berdasarkan perhitungan medis, shalat tahajud yang demikian menyebabkan seseorang memiliki ketahanan tubuh yang baik.

Menurut saya..

Shalat ternyata tidak hanya menjadi amalan utama di akhirat nanti, tetapi gerakan-gerakan shalat paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Bahkan dari sudut medis, shalat adalah gudang obat dari berbagai jenis penyakit.

Allah, Sang Maha Pencipta, tahu persis apa yang sangat dibutuhkan oleh ciptaanNya, khususnya manusia. Semua perintahNya tidak hanya bernilai ketakwaan, tetapi juga mempunyai manfaat besar bagi tubuh manusia itu sendiri. Misalnya, puasa, perintah Allah di rukun Islam ketiga ini sangat diakui manfaatnya oleh para medis dan ilmuwan dunia barat. Mereka pun serta merta ikut berpuasa untuk kesehatan diri dan pasien mereka.

Begitu pula dengan shalat. Ibadah shalat merupakan ibadah yang paling tepat untuk metabolisme dan tekstur tubuh manusia. Gerakan-gerakan di dalam shalat pun mempunyai manfaat masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar